Siang ini Jogja cerah dan cukup panas tentunya. Sholat Jumat
telah usai dan aku mampir ke warung serba murah untuk sekedar melepas dahaga
sambil melihat banyak pameran yang terpampang di instagram, seperti halnya yang
dilakukan kebanyakan anak muda, scroll dan ketuk 2x gambarnya, begitu
seterusnya. Itung-itung buat ngasih apresiasi kepada pameran-pameran yang
ditampilkan pengguna IG.
Pameran buku? Bukan!
Pameran teknologi? Juga bukan!
Pameran karya kreatif? Apalagi bukan!
Kali ini aku terpaku kepada beberapa pameran yang ditampilkan. Yang biasanya aku iseng-iseng lihat akun IG
orang lain untuk sekedar tau berapa banyak followers
dan juga berapa banyak yang mereka follow.
Gak penting sih, apalagi membuat aku suudzon,
berburuk sangka, tiap kali menemukan akun dengan jumlah followers yang lebih banyak berkali lipat ketimbang jumlah yang di-follow. Sombong ya?
Gak juga sih, emang mereka cukup populer. Itu lah pameran yang
biasanya aku liat. Tapi, kali ini yang aku lihat adalah pameran yang lain.
Biar kreatif, baca ini yuk!
Introspeksi Diri di Akhir Tahun: Kekurangan atau Aib Emang
Harus Ditutupi
Benar gak sih kalau kekurangan
kita itu harus kita tutupi? Pasti ada yang mengiyakan, ada pula yang tidak
sependapat. Gak penting sih pendapatnya bagaimana, tapi teman-teman bisa
melakukan observasi sederhana di waktu senggang kalian. Silahkan buka akun IG
kalian dan mulai berselancar.
Yang pertama kali aku, mungkin juga kalian, temukan adalah
kekurangan secara finansial. Tak lagi mengagetkan ketika kita menemukan orang
yang, mohon maaf, rumahnya biasa-biasa aja tapi tampilannya layaknya orang
berduit. Ada? Banyak! Tak hanya tampilannya, tapi apa yang mereka pamerkan di
akun instagramnya juga seolah menjadi cerminan atas apa yang mereka miliki. Nongkrong
di sana sini, makan ini itu, jalan ke sana kemari, dll. Sama sekali berbeda
dengan apa yang mereka punya. Ckckckck..
Introspeksi Diri di Akhir Tahun: Mau Tau Pameran
Selanjutnya?
Lulus sekolah atau
kuliah dan sudah cukup lama tak bertemu. Coba cek akun IG teman-teman
kalian. Sudah seberapa jauh berbeda? Tidak sedikit berbeda, tapi banyak sekali
yang sangat berbeda. Dulu pas SMP atau SMA terlihat alim, sekarang? Dulu pas
kuliah terlihat paling pintar dan aktif, sekarang? Apa lagi yang akan mereka
pamerkan?
Hidup memang seperti itu. Lain lingkungan, lain penampilan. Dulu
pas masa remaja aktif di kegiatan agama, dewasanya tak lagi aktif, bahkan
terlihat sebaliknya. Dulu pas kuliah selalu mendapatkan IPK terbaik, sekarang
tak kunjung dapat kerja. Ada? Banyak! Pameran-pameran akan ada untuk "menutupi" apa yang mereka
rasa kurang.
Sebagai contoh, beberapa dari teman kalian pasti ada yang
sering posting produk jualan online
mereka. Memang ada sih yang sukses dan meraup profit yang cukup tinggi, tapi banyak juga yang menjadikan onlineshop mereka hanya sebagai kedok,
tak mau terlihat nganggur. Coba cek lebih dalam lagi, berapa jumlah followersnya dan silahkan perhitungkan
berapa item yang kira-kira berhasil mereka jual kepada followersnya.
Biar gak kelihatan nganggur, mending nglakuin ini.
Kadang lucu sih memang ketika melihat beberapa orang yang posting
bisnisnya, jasanya, eventnya atau apa
lah. Seperti menjual mobil, rumah, tanah, dll yang harganya ratusan juta atau
bahkan ribuan juta, tetapi followersnya
adalah anak-anak muda atau orang-orang yang membayangkan membeli aja tak
sanggup, apalagi melarisi apa yang mereka tawarkan. Mungkin hanya strategi
marketingnya aja yang payah, atau hanya untuk pamer? Oops.
Jika onlineshop adalah jiwamu
Introspeksi Diri di Akhir Tahun: Udah Lah Kawan, Biasa Aja
Hidup tak selalu diukur dengan materi. Kesuksesan tak selalu
diukur dengan posisi pekerjaan yang sedang dijalani. Yang selalu tampil apik
dengan makeupnya, pakaiannya,
kendaraannya, mudah-mudahan juga apik hatinya. Yang berjualan online, mudah-mudahan dilancarkan
rejekinya. Yang terpenting adalah jujur dengan apa yang kita capai dan apa yang
kita punya. Oiya jangan lupa, yang penting halal ya, Kawan!
Nah, setelah asik berselancar, pameran apa yang kalian
dapat?
Sekarang, balik lah menilai apa yang aku pamerkan. Jangan
menyangkal juga ketika kalian dinilai balik.
Hahaha..
Hidup jaman now memang seperti itu. Saling pamer dan saling menilai. Berhenti
menilai dan mereka akan berhenti pamer!