Hidup
kok kaya gak ada artinya, mengalir begitu aja, apakah ada yang salah? Penulis
mengawali artikel cara membuat resolusi tahun baru ini dengan beberapa
pertanyaan yang bisa jadi sulit untuk dijawab, membingungkan atau mungkin tidak
penting. Tapi???
Di tahun
berapa kamu akan menikmati hidup yang kamu bangun?
Apa target kamu di usia 30?
Apa target kamu sebelum dan setelah menikah?
Apa target kamu dalam berkarir?
Apa target yang belum bisa kamu capai hingga saat ini?
Apa target kamu di tahun2018 ini?
Apa target kamu di usia 30?
Apa target kamu sebelum dan setelah menikah?
Apa target kamu dalam berkarir?
Apa target yang belum bisa kamu capai hingga saat ini?
Apa target kamu di tahun2018 ini?
Kawan, mulai lah berpikir dan
ubah statement “hidup yang penting
ngalir aja”, karena hidup kita tak bisa lepas dari target. Target untuk sebuah
pencapaian adalah hal yang penting. Untuk tahun ini, kita perlu tahu cara
membuat resolusi tahun baru yang tepat dan realistis.
Sebelum Lanjut ke Tips Menentukan Resolusi Diri, We Should Notice These.
Apa sih sebenarnya arti
dan pentingnya
resolusi untuk diri sendiri?
Banyak kata yang bisa menjadi
sinonim dari kata “resolusi”, salah satunya adalah target. Resolusi selalu datang
dari sebuah tuntutan dan tuntutan datang sebagai hasil sebuah analisa dan
pemikiran. Begitu juga dengan target. Nah, kalau hidup hanya mengalir, sudah
barang tentu tidak akan ada tuntutan, apalagi pemikiran. Mulailah berpikir
untuk menentukan target.
Jika aku adalah seorang pelajar,
maka tuntutannya adalah belajar dan meraih prestasi. Bermula dari juara kelas,
juara sekolah, juara se-kecamatan dan seterusnya. Begitu pula jika aku adalah
seorang mahasiswa, aku juga harus lebih dewasa memahami tuntutan yang semakin
banyak. Respon berbagai tuntutan dengan baik. Menjadi lebih baik akan selalu
menjadi lebih mudah dibandingkan dengan bertahan untuk selalu menjadi yang
terbaik. Jika aku adalah karyawan, pengusaha, suami/istri, dll. maka
tuntutannya akan berbeda lagi. Dari tuntutan-tuntutan itulah kita bisa tahu
cara membuat resolusi di tahun baru, begitu seterusnya.
Itu kan Cuma Teori!
Memang benar karena teoripun juga
lahir dari sebuah pemikiran dan pembenaran oleh khalayak umum. Jadi, kita semua
juga perlu mengiyakan teori tersebut. Teoripun perlu praktek. Mari kita mulai dengan
introspeksi diri dan kemudian lihatlah orang lain. Apa yang kurang dari diri
kita dan apa yang seharusnya sudah kita capai? Jika terlalu sulit untuk menilai
diri sendiri, lihatlah orang lain. Di usia yang sama, latar belakang pendidikan
sama, apa yang telah mereka capai dan bagaimana cara mereka mencapainya? Kemudian
kembalikan ke diri kita.
Sukses kan Relatif!
Setidaknya, kita bisa melihat
dengan kacamata umum karena memang apa yang dihadapi setiap orang pasti berbeda
dan nilai kesuksesan pun juga berbeda. Tak cukup dengan melihat dan belajar
dari kesuksesan orang lain, kita juga perlu melihat kegagalan orang lain. Intinya
adalah untuk belajar sebagai tindakan prefentif supaya tidak mengalami
ketidaksuksesan.
Lihat sekeliling dan kita akan banyak
orang tua yang berusia lebih dari 50 tahun bahkan 60 tahun tetapi masih
menanggung biaya hidup untuk anak-anaknya sementara harusnya mereka sudah pensiun
dari dunia kerja. Nah, apa yang bisa kita lakukan sebagai anaknya? Apakah masih
akan membiarkan hidup kita mengalir begitu saja? Jika belum bisa berbuat banyak
untuk orang tua kita, setidaknya kita bisa mengikuti tips menentukan resolusi
diri ini.
Hidup Tak Lepas Dari Target
Sebetulnya banyak tuntutan yang
berbuah target yang kita hadapi meskipun dengan tingkat komplikasi yang
berbeda-beda. Pekerjaan rumah, tugas, penelitian, proses untuk mendapatkan
nilai terbaik, dll. Yang sudah bekerja pun juga pasti dihadapkan dengan
berbagai macam target, entah penjualan, produksi, kepuasan pelanggan,
peningkatan dari berbagai sektor, peningkatan finansial, dll. Hidup tak lepas
dari target!
Mulailah menata target, dimulai
dari target harian, bulanan dan tahunan. Kita perlu membiasakan diri untuk membuat
catatan atau setidaknya mengingat-ingat apa yang akan dilakukan hari ini,
besok, dalam minggu ini, bulan ini dan tahun ini.
Be Realistic!
Target akan jadi sia-sia dan
menjadi tidak penting ketika target tersebut tidak bisa direalisasikan. Jika kamu
selalu membuat target dan selalu gagal, perlu adanya penurunan level tuntutan
dari yang kamu tentukan sebelumnya. Cara membuat resolusi tahun baru 2018 yang
kamu buat akan menjadi sia-sia jika kamu tidak tau bagaimana cara mewujudkan
resolusi yang kamu buat.
Pahamilah Kenapa Resolusi Harus Tercapai
Seperti yang dibahas di awal,
jika resolusi selalu tidak tercapai, maka resolusi akan menjadi tidak penting. Maka,
tentukanlah resolusi yang sesuai dengan kemampuan. Tidak ada salahnya untuk
meminta pendapat orang lain yang kamu anggap paling bisa memahami kamu. Yakin
pada diri sendiri dan capailah target di tahun 2018 kamu.
Be Creative and Full of Energy!
Cara membuat resolusi tahun baru,
tapi cara pencapaiannya memang sulit. Setelah kamu menentukan bagaimana cara
mencapai target, kamu juga harus berpikir kreatif ketika cara yang sudah kamu
rencanakan sebelumnya ternyata tidak applicable
pada saat kamu benar-benar menghadapinya. Akan lebih baik jika kamu memikirkan seribu
cara untuk resolusi kamu dari awal. Pada akhirnya, kamu perlu menyiapkan energi
untuk eksekusi plan yang telah kamu
buat. Jangan mudah menyerah karena kreativitas dan energi akan sangat
diperlukan untuk mencapai target kamu.
Appreciate Yourself!
Banyak orang lupa dengan
pentingnya sebuah apresiasi. Setiap orang merasa jenuh dengan tuntutan dan
target dan akan semakin jenuh ketika target yang telah diapresiasi tidak
dihargai. Kita juga perlu memberikan apresiasi untuk diri kita. Kamu yang bisa
mengukur seberapa layak kamu dihargai. Be
realistic also!
Hal Penting Lainnya adalah They
Should Come from Yourself
Tuntutan
bisa datang darimana saja. Kita akan merasa enak ketika melakukan sesuatu untuk
diri sendiri daripada melakukan untuk orang lain. So, pahami bahwa meskipun tuntutan itu datang dari orang lain,
sebenarnya tuntutan itu adalah untuk kebaikan kita sendiri. Jangan sampai
merasa tertekan dengan tuntutan itu.