Masih ingat dengan artikel sebelumnya tentang hak-hak karyawan, khususnya hak nomor 6?
Resign tidak ya?
Resign tidak ya?
Tapi apa alasan Resign yang tepat?
Kadang terasa gak adil jika terjadi pemutusan hubungan kerja yang selalu diajukan oleh pihak perusahaan atau institusi, baik pemerintah maupun swasta. Akan tetapi, jika kita sadari, hal ini terjadi untuk sesuatu yang lebih baik ke depannya. Iya, lebih baik bagi perusahaan atau institusi tersebut. Bagaimana jika karyawan yang mengajukan resign demi masa depannya? Is this fine?
Resign tidak ya?
Resign tidak ya?
Tapi apa alasan Resign yang tepat?
Kadang terasa gak adil jika terjadi pemutusan hubungan kerja yang selalu diajukan oleh pihak perusahaan atau institusi, baik pemerintah maupun swasta. Akan tetapi, jika kita sadari, hal ini terjadi untuk sesuatu yang lebih baik ke depannya. Iya, lebih baik bagi perusahaan atau institusi tersebut. Bagaimana jika karyawan yang mengajukan resign demi masa depannya? Is this fine?
Karyawan swasta
berbeda jauh dengan “karyawan Negara” maupun PNS. Boro-boro tidak bekerja,
bekerja tapi tidak mencapai target saja bisa dipecat. Bahkan, aku sendiri
pernah bekerja di perusahaan yang melarang karyawan tidur di kantor. Ketahuan
tidur, karyawan bisa dipanggil HRD dan bisa-bisa diPHK. Sedih kan? Gak sih,
lebih sedih lagi lihat wakil-wakil rakyat yang tidur di saat-saat krusial, tapi
seakan-akan tidak ada teguran. Gara-gara gak ada HRD-nya kali ya?
Jika kamu adalah
karyawan, tidak masalah jika kamu mengajukan resign untuk mendapatkan hal yang lebih. Pastinya, setelah
memikirkannya secara matang. Jangan lupa
juga prediksikan dan pertimbangkan resikonya! Tapi, apa ya alasan resign yang tepat?
Dari banyak kasus resign yang terjadi, kami mengumpulkan 7 alasan resign yang tepat. Jika ini sesuai dengan kondisimu, silahkan mengajukan resign.
1.
Gaji adalah soal pertama dan utama.
Alasan resign yang tepat dan yang paling sering dijumpai adalah soal gaji. Bisa tau gaji kamu
sesuai atau tidak adalah dengan membandingkan seberapa besar
kontribusimu terhadap perusahaan dan seberapa besar upah yang kamu peroleh
dengan apa yang dilakukan orang lain di perusahaan lain dan seberapa besar yang
dia peroleh. Yang perlu dipertimbangkan adalah bukan hanya gaji pokok, tetapi
fasilitas maupun bonus-bonus yang lainnya juga.
Jika ada perusahaan
yang menawarkan gaji dan fasilitas lebih, kamu bisa mengambil kesempatan untuk
pindah ke perusahaan baru. Tapi, pikirkan matang-matang sebelum bertindak! Minimal, kamu harus yakin kalau perusahaan yang kamu tuju mau menerimamu.
2.
Jika kamu mendapatkan tekanan kerja yang meningkat,
tapi upahnya tetap diam di tempat, saatnya untuk mengambil keputusan.
Alasan resign yang tepat yang ke-2 adalah soal tekanan kerja. Karyawan berhak atas
upah lembur jika dia bekerja melebihi waktu yang telah ditetapkan. Lembur
terjadi karena beban kerja yang meningkat. Harusnya, beban kerja dan upah
karyawan berbanding lurus. Jika tidak, kamu bisa mulai berpikir untuk pindah
kerja.
3.
Berprestasi, tapi tidak dianggap? Mencari perusahaan
yang lain bisa jadi pertimbangan.
Kamu termasuk karyawan
terbaik jika kamu melahirkan beberapa ide brilliant untuk kemajuan perusahaan. Jika ide-ide kamu
ataupun kerja ekstra keras kamu tidak dihargai, ini adalah alasan resign yang tepat berikutnya. Mending kamu cari bos baru yang
lebih perhatian.
4.
Berbagai macam permasalahan di kantor, seperti halnya
hubungan antar karyawan atau karyawan dengan atasan bisa menjadi pemicu adanya resign.
Keharmonisan sebuah
perusahaan harus tetap terjaga. Jika tidak, karyawan bisa merasa tidak nyaman.
Konflik-konflik kecil, kecemburuan antar karyawan, tidak adanya komunikasi,
dsb. bisa menjadi alasan resign yang tepat sehingga karyawan mengundurkan diri dari perusahaan.
5.
Tak hanya masalah kantor, masalah pribadi, kesehatan
maupun keluarga bisa jadi alasan untuk cabut.
Beban kerja yang
terlalu banyak tidak hanya bisa menjadi masalah di dalam perusahaan, tapi juga
masalah kesehatan fisik maupun mental karyawan. Jika ini tidak diperhatikan dan
diperbaiki, bisa jadi ada karyawan yang meloloskan diri. Selain itu, persoalan
keluarga juga bisa menjadi faktor utama apakah sesorang betah kerja di sebuah
perusahaan atau tidak. Sialnya, masalah ini tidak bisa diprediksi.
6.
Ingin sesuatu hal yang baru.
Jika kamu adalah tipe
karyawan yang suka tantangan dan hal baru, kamu bisa merasa bosan jika bekerja
di sebuah pekerjaan dengan job desk yang begitu-begitu aja. Kamu bisa mengambil
keputusan untuk pindah haluan, bekerja untuk perusahaan lain.
7.
Keluar untuk menjalani passion kamu adalah pilihan
yang, bisa jadi, tepat.
Ini adalah alasan resign yang tepat dan yang paling santer terdengar akhir-akhir ini. Mengembangkan bakat
terpendam kamu untuk berwirausaha sendiri bisa memberikan tantangan tersendiri.
Banyak iming-iming untuk mengikuti passion-mu.
Yang ditunjukkan atau dicontohkan adalah mereka yang berhasil. Tapi perlu
diingat, tidak semua orang mendapatkan kesuksesan dengan mengambil jalan ini.
Baca:
Baca: