Pernah berpikir betapa hebatnya Apple menjual jutaan produknya di seluruh
dunia? Ternyata tidak semua produsen gadget meraih keberhasilan lho, dibuktikan
dengan adanya gadget yang dianggap gagal
entah karena jumlah terjualnya yang rendah atau produknya yang tidak memuaskan.
Mau tahu apa aja gadget yang tidak
berhasil?
Twitter Peek
Gadget ini dirilis tahun 2009. Fungsi utamanya adalah membaca tweet.
Bukankah kalau mau melihat Twitter tinggal install aplikasi di smartphone kamu?
Memang iya! Itulah yang membuat device ini menjadi sangat tidak efektif
fungsinya. Yang lebih parah, kita hanya mampu melihat 20 karakter pertama dari
tweet tersebut. Untuk membukanya, kita harus menggunakan browser yang sangat
lambat kinerjanya. Tidak adanya fitur penting itulah yang membuat Twitter Peek
cocok nangkring di tangga teratas gadget
yang tidak berhasil menembus pasar.
Microsoft Kin
Smartphone besutan Microsoft ini dirilis pada Mei 2010 dan hanya tersedia
hingga Juli 2010. Padahal Microsoft telah menghabiskan 1 milliar dollar Amerika
untuk pengembangannya. Beberapa fitur yang membuat ponsel ini gagal dalam
penjualannnya antara lain tidak adanya aplikasi kalender, tidak adanya
pengoreksi ejaan (predictive text input) dan serta tidak adanya fasilitas
instant messaging. Hal tersebut tentunya sangat aneh untuk sebuah smartphone
yang ditujukan untuk anak muda.
Blackberry Playbook
Gadget yang
dianggap gagal oleh Blackberry ini dirilis
tahun 2011. Walaupun memiliki hardware yang bagus dan UI (User Interface) yang
halus, tablet ini bermasalah dengan stabilitas Flash-nya. Misalnya game
Facebook seperti misalnya Farmville, akan ngelag terutama bila harus mengeload
grafis yang rumit. Tablet ini juga tidak memiliki Facebook, Gmail, Twitter, bahkan
game yang sangat populer seperti Angry Birds pun tidak ada. Kalau ingin membuka
email, kamu harus buka lewat browser. Sayang banget yah!
Microsoft Zune
Ingin menandingi Ipod, Microsoft pun membuat produk serupa dengan nama
Zune. Namun iPod yang sudah terlanjur populer dengan pasar iTunes yang sangat
luas, tidak menyisakan alasan bagi para penggunanya untuk beralih ke Zune. Zune
pun harus merintis pasar musik dulu dari awal, sehingga kemunculannya dianggap
jauh terlambat.
Nokia X series
Nokia X memiliki 3 tipe, yakni Nokia X, X+ dan XL. Ketiganya memang
berjalan di atas OS android, khususnya generasi Jelly Bean. Sayangnya, OS
tersebut sudah dimodifikasi habis-habisan sehingga membuat penggunanya merasa
seperti sedang memakai Windows Phone. Ponsel ini pun tidak mendukung aplikasi
Google, misalnya Gmail ataupun Play Store. Aplikasi android yang bisa kamu
jalankan di sini juga sangat terbatas. Smartphone android tanpa Play Store
memang sulit dibayangkan. Inilah yang menyebabkan penjualan Nokia X sangat
rendah. Hingga saat ini pun harganya terus menurun untuk mendongkrak penjualan.