-->
Sebal Dengan Pertanyaan Ini? Keep Calm! Ini Cara Menjawab Pertanyaan Menyebalkan Yang Ces-Pleng

Sebal Dengan Pertanyaan Ini? Keep Calm! Ini Cara Menjawab Pertanyaan Menyebalkan Yang Ces-Pleng

Sebal Dengan Pertanyaan Ini? Keep Calm! Ini Cara Menjawab Pertanyaan Menyebalkan Yang Ces-Pleng



cara menjawab pertanyaan menyebalkan


Lebaran udah tinggal berapa hari lagi. Ini artinya kamu harus mempersiapkan beberapa hal untuk mudik. Pastinya, kamu harus menyiapkan bekal baju dan oleh-oleh untuk keluarga di kampung. Oiya, intip juga tips packing ringkas ini ya biar kamu lebih gampang bawa barang-barang kamu. Selain mempersiapkan barang-barang bawaan, ada juga yang perlu disiapkan. Kebanyakan orang lupa dan menyesal ketika menyadarinya, kenapa gak disiapkan dari awal.

Tau gak, persiapan apa? Kamu wajib mempersiapkan jawaban dari beberapa pertanyaan iseng yang justru bisa nyakitin perasaan. Gak lebay sih, tapi emang kena banget. Lebaran adalah waktunya kumpul keluarga, ngobrol, bercerita dan bercanda. Pasti akan ada beberapa pertanyaan menyebalkan. Naasnya, pertanyaan itu adalah pertanyaan default untuk basa basi dan kamu harus tahu bagaimana cara menjawab pertanyaan menyebalkan berikut ini.


Eh, gimana sekolah/kuliahmu? Dapat peringkat/IPK berapa?
Kemarin lulus dengan nilai berapa?
Pengen lanjut dimana?
Udah skripsi belum?
Kapan lulus?
Lagi sibuk apa sekarang?
Kapan nikah?
Kapan punya anak?



cara menjawab pertanyaan menyebalkan




Nah, gimana? Siap menghadapi pertanyaan-pertanyaan itu? Makanya, mulai dari sekarang, siapkan jawabannya atau setidaknya siapkan cara menjawab pertanyaan menyebalkan tersebut. Jika kamu tidak punya jawaban yang tepat, Youngnesia sudah siapkan jawabannya. Yuk disimak!


NB: P (Pertanyaan); J (Jawaban)

P: Gimana sekolah/kuliahmu?
J: Gak gimana-gimana sih, lancer-lancar aja kok. Gak ada masalah.

P: Terus, dapat peringkat/IPK berapa?
J: Nilai tu gak penting. Yang penting kan prosesnya. Hehe.. Aku belajar gak cari nilai kok, tapi cari ilmu.

P: Kemarin lulus dengan nilai berapa?
J: Yang penting kan lulusnya, bukan nilainya. Toh juga masuk kuliah besok dites lagi kan?

P: Pengen lanjut dimana?
J: Udah ada cadangannya kok, tenang aja. Tapi masih mau coba yang lain dulu.

P: Udah lulus?
J: Belum sih, tinggal skripsi aja kok?

P: Udah nyampe bab berapa?
J: Udah di pembahasan.

P: Lagi sibuk apa nih?
J: Freelance aja nih. Gak suka yang terikat, ribet.

P: Kapan nikah?
J: Karir dulu lah, biar mapan ke depannya.

P: Kapan punya anak?
J: Kok malah kamu yang keburu punya ponakan?


Itu adalah beberapa contoh jawaban yang bisa kamu lontarkan. Jawaban-jawaban simpel tersebut tidak akan membuka ruang untuk pertanyaan nyebelin selanjutnya. Jika ada yang masih melanjutkan pertanyaan, tenang, ada beberapa trik jitu untuk menanggapi pertanyaan menyebalkan yang mungkin muncul.




Iyain aja biar gak ribet



cara menjawab pertanyaan menyebalkan 1




Pada dasarnya, pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah hanya untuk basa-basi aja. Sebenarnya itu adalah pertanyaan retoris yang tanpa dijawab pun juga tidak jadi masalah. Kecuali jika yang nanya ngebet minta jawaban. Berarti emang dia pengen “ngejatuhin” kamu. Iyain aja biar dia sebel. Atau senyumin aja tanpa kamu beri jawaban apapun.




Siapkan jawaban template



cara menjawab pertanyaan menyebalkan 2




Nah, selain contoh jawaban di atas, kamu juga perlu nyiapin jawaban kamu sendiri. Jawaban template bisa menjadi solusi yang cerdas. Pertanyaan template dijawab dengan jawaban template. Pasti seru! Gak nyambung! Sama-sama bikin kesel kan? Hehe.




Siapa cepat, dia dapat



cara menjawab pertanyaan menyebalkan 3




Bahkan teman atau saudara kamu yang nanya “udah lulus?” bisa jadi belum lulus. Mereka yang nanya “kapan nikah?” bisa jadi belum punya pasangan. Namanya aja pertanyaan template, sengaja atau tidak, pertanyaan itu bakal keluar. Nah, gimana kalau kamu yang nanyain terlebih dahulu ke mereka? Iya, sebelum kamu ditanya, mending kamu nanya dulu. Jika mereka nanya balik, tinggal dijawab, “sama”.




Mendramatisir pertanyaan



cara menjawab pertanyaan menyebalkan 4




Ada beberapa kemungkinan kenapa orang sering nanyaen hal-hal yang cukup sensitif tersebut. Bisa jadi cuma basa-basi, bisa jadi emang tulus dan perhatian, atau malah ingin menjatuhkan dan memamerkan apa yang mereka punya atau mereka raih. Untungnya, kebanyakan orang hanya iseng bertanya dan sebenarnya juga malas untuk mengobrolkan secara panjang lebar.

Biar kapok dan gak nanya lagi, mending dramatisir aja pertanyaannya menjadi sebuah ajang curhat. Entah curhatannya berdasarkan fakta atau enggak, yang penting kamu bercerita panjang lebar untuk membatasi pertanyaan yang lain.




Jawab dengan kalimat sok bijak atau kamuflase



cara menjawab pertanyaan menyebalkan 5




Seperti contoh jawaban di atas mengenai nilai, jawab aja dengan sok bijak. Ambil esensi dari beberapa hal yang ditanyakan dan jawab lah menurut pendapat subjektif kamu, seperti “nilai itu gak penting”, “aku gak mau asal pilih (jurusan kuliah, kerja, pasangan)”, “aku mau merencanakannya secara matang (anak, kuliah, pasangan)”, “udah di pembahasan (meskipun yang dibahas adalah bab I)”.




Pura-pura gak dengar, lalu mengalihkan pembicaraan



cara menjawab pertanyaan menyebalkan 6




“Gimana … (kuliahmu)?”
Emm.. Eh, gimana kabar si Topan? Kuliah dimana dia?


Karena pertanyaannya itu-itu aja, seharusnya kamu sudah tau apa yang bakal ditanyakan sebelum pertanyaannya selesai. Kalau kamu mendengar beberapa kata tanya yang memungkinkan akan menjurus ke beberapa pertanyaan tersebut, langsung aja alihkan pembicaraan.




Aduh, kebelet nih



cara menjawab pertanyaan menyebalkan 7




Jika ada yang nanya suatu pertanyaan yang sulit kamu jawab, mending kamu respon dengan, “aduh maaf, kebelet nih. WC mana WC?” Lari lah dari kenyataan; kenyataan kamu yang gak bisa jawab. Mudah-mudahan itu hanya lah pertanyaan iseng dan setelah kamu kembali, pertanyaan itu gak muncul lagi.




Cari aman, bersembunyi di balik gadget



cara menjawab pertanyaan menyebalkan 8




Jika memungkinkan, tutup kesempatan untuk bertanya. Salah satunya adalah dengan “menutup” mata dan telinga. Fokus ke gadget kamu dan orang di sekitarmu akan segan untuk bertanya. Jangan kan bertanya, mau ngobrol aja enggan. Emang gak enak ngobrol sama orang yang matanya selalu tertuju di layar smartphonenya.

Tapi, strategi jitu yang terakhir ini sebenarnya gak disarankan sih. Jarang-jarang bisa kumpul keluarga atau teman. Masa kamu hanya akan berkutat dengan gadget kamu? Tapi, kalau emang diperlukan, apa boleh buat?

Sebagai alternatif, kamu bisa lihat meme lucu ini dan temukan tanggapan maupun jawaban lucu untuk pertanyaan-pertanyaan tersebut.

Blogger
Disqus
Pilih Sistem Komentar

Tidak ada komentar

Advertiser