Kebiasaan
berkendara yang membahayakan orang lain masih sering dilakukan oleh hampir semua
orang saat berlalu-lintas, nggak cuma anak muda, tapi juga usia dewasa.
Kebiasaan-kebiasaan inilah yang memicu kemacetan maupun kecelakaan lalu lintas.
So, sebelum memaki-maki truk di depanmu, yuk kita cek dulu cara kita
berkendara.
Simak dulu kebiasaan berkendara yang
membahayakan orang lain versi Youngnesia berikut ini:
Berkendara di tengah-tengah jalan
Kalau kamu pengguna rutin lalu lintas, kamu pasti paham betul masih banyak orang yang mempraktekkan cara berkendara yang merugikan yang satu ini. Dengan berada di tengah-tengah jalan, kamu bisa menghalangi kendaraan lain untuk lewat/menyelip. Apalagi kalau saat berada di tengah-tengah, kendaraan kamu juga berjalan lambat. Duh, sudah pasti berbuntut kemacetan.
Berjalan lambat tapi tidak menepi ke kiri
Nggak ada yang menyalahkan kalau kamu mau mengemudi
dengan lambat. Pepatah Jawa bilang “alon-alon waton kelakon”. Nah, masalahnya
adalah ketika kamu nggak menepi atau mengambil jalan sebelah kiri. Seperti poin
sebelumnya, kalau kamu nggak berada di kiri, kendaraan lain jadi nggak bisa
menyelip dan kamu akan jadi penyebab utama kemacetan. Kalau kamu memang sedang
ingin bersantai (atau lagi boncengan sama gebetan) dan harus jalan lambat,
pastikan kamu menepi ke kiri jalan ya!
Mainan HP sambil mengemudi
Di era smartphone ini, kamu akan semakin banyak menyaksikan orang yang clingak clinguk atas bawah, sebentar-sebentar liat jalan, sebentar-sebentar liat layar hape. Alhasil, sang pelaku akan berjalan oleng dan merugikan pengendara di belakangnya. Kalo ada telepon penting, ada baiknya kamu berhenti dan menepi saja, lalu lakukanlah panggilan tersebut dalam kendaraan berhenti. Kalau ada SMS, BBM, atau pesan teks lainnya, justru lebih mudah lagi. Berhentilah supaya kegiatan mengetik kamu juga nggak terganggu. Hayo, siapa yang masih sering kayak gini tunjuk jari.
Ugal-ugalan
Ugal-ugalan secara sederhana dapat diartikan ngebut. Apa?
Tadi jalan lambat nggak boleh, kok ngebut juga nggak boleh? Ugal-ugalan di sini
bukan cuma ngebut ya gais. Ugal-ugalan dapat diartikan ngebut dan semaunya
sendiri, belok kanan belok kiri, salip kanan salip kiri tanpa memperhatikan
keselamatan pribadi. Kamu harus sadar kalo cara berkendara semacam itu juga
adalah kebiasaan berkendara yang membahayakan orang lain. Hayo yang pada
naik motor cowok, masih suka gini nggak?
Tidak melihat kanan-kiri sebelum berbelok
Ternyata eh ternyata, kebiasaan menengok ke kanan dan
kiri nggak hanya perlu dilakukan oleh orang yang hendak menyeberang. Bahkan
ketika kamu sedang berbelok, kamu juga harus lihat kanan kiri, terutama kalau
kamu hendak berbelok dari jalan kecil menuju ke jalan yang lebih besar. Kalau
kamu nggak tengok-tengok dulu, pengendara yang berada di kiri jalan di jalan
besar tersebut bisa menabrak kamu lho. Biasakan menengok ke kanan kiri dulu ya
sebelum berbelok, dan jangan lupa turunkan kecepatanmu.
Tidak menggunakan lampu sein/riting saat berbelok, menyalip dan menyeberang
Seharusnya, penggunaan lampu sein adalah hal paling
mendasar yang harus dikuasai pengguna lalu lintas. Masih banyak yang lupa
mengaktifkan lampu sein saat hendak berbelok ke kanan atau ke kiri. Lebih aneh
lagi kalau kamu malah melambai-lambaikan tanganmu ke arah belokannya. Nggak
cuma tangan kamu yang bisa tersambar kendaraan lain, kendaraan di belakangmu
bisa saja nggak melihat gerakan tangan kamu itu. Yuk, budayakan lagi penggunaan
lampu sein untuk berbelok.
Nah, bila kamu sedang berada di kiri badan jalan dan
hendak berhenti ke bangunan yang berada di kanan jalan, kamu bakalan harus ke
arah kanan badan jalan kan? Yak, aktivitas perpindahan arah kendaraan dari kiri
badan jalan ke kanan badan jalan ini bisa dikategorikan sebagai kegiatan
menyeberang juga lho. Ada baiknya kalau kamu hendak menyerong, kamu memberikan
isyarat kepada kendaraan yang ada di belakangmu dengan lampu sein terlebih
dahulu. Dan pastikan untuk nggak melakukannya terlalu mendadak. Dengan menghindari
cara berkendara yang merugikan semacam
itu, kendaraan yang berada di belakang kamu bisa menurunkan kecepatannya dan
memberikan kamu kesempatan. Dan voila, kamu terhindar dari kecelakaan!
Membuang sampah/meludah di jalan
Kalo ini, pengalaman pribadi penulis nih. Jadi waktu
sedang asyik berkendara motor di sebuah jalan. Tahu-tahu ada cairan bening dan
kental mendarat di muka. Usut punya usut, cairan itu adalah ludah dari
pengendara mobil yang ada di depan. Yak, berhati-hatilah kalau kamu hendak
meludah atau membuang sampah dari atas mobil, karena objek apapun yang kamu
buang itu bisa jadi nggak langsung jatuh ke bawah melainkan terbawa angin
hingga mengenai pengendara di belakangmu. Ubahlah kebiasaan ini demi Indonesia
lebih bersih dan lebih sopan.
Nah, kawula muda, adakah
di antara kamu yang punya kebiasaan
berkendara yang membahayakan orang
lain? Atau ada yang pernah jadi korban ludah terbang juga? Yuk share di
sini...
Yang sering jalan di malam hari, baca artikel tips aman berkendara ini!