-->
Kawan, Hindari 7 Kebiasaan Berkendara yang Membahayakan Orang Lain Ini

Kawan, Hindari 7 Kebiasaan Berkendara yang Membahayakan Orang Lain Ini

Kawan, Hindari 7 Kebiasaan Berkendara yang Membahayakan Orang Lain Ini

kebiasaan berkendara yang membahayakan orang lain

Kebiasaan berkendara yang membahayakan orang lain masih sering dilakukan oleh hampir semua orang saat berlalu-lintas, nggak cuma anak muda, tapi juga usia dewasa. Kebiasaan-kebiasaan inilah yang memicu kemacetan maupun kecelakaan lalu lintas. So, sebelum memaki-maki truk di depanmu, yuk kita cek dulu cara kita berkendara.

Simak dulu kebiasaan berkendara yang membahayakan orang lain versi Youngnesia berikut ini:


Berkendara di tengah-tengah jalan


berkendara di tengah tengah jalan dengan kecepatan rendah

Kalau kamu pengguna rutin lalu lintas, kamu pasti paham betul masih banyak orang yang mempraktekkan cara berkendara yang merugikan yang satu ini. Dengan berada di tengah-tengah jalan, kamu bisa menghalangi kendaraan lain untuk lewat/menyelip. Apalagi kalau saat berada di tengah-tengah, kendaraan kamu juga berjalan lambat. Duh, sudah pasti berbuntut kemacetan.   


Berjalan lambat tapi tidak menepi ke kiri


berjalan lambat dan tidak menepi

Nggak ada yang menyalahkan kalau kamu mau mengemudi dengan lambat. Pepatah Jawa bilang “alon-alon waton kelakon”. Nah, masalahnya adalah ketika kamu nggak menepi atau mengambil jalan sebelah kiri. Seperti poin sebelumnya, kalau kamu nggak berada di kiri, kendaraan lain jadi nggak bisa menyelip dan kamu akan jadi penyebab utama kemacetan. Kalau kamu memang sedang ingin bersantai (atau lagi boncengan sama gebetan) dan harus jalan lambat, pastikan kamu menepi ke kiri jalan ya!


Mainan HP sambil mengemudi


mainan hp saat mengemudi

Di era smartphone ini, kamu akan semakin banyak menyaksikan orang yang clingak clinguk atas bawah, sebentar-sebentar liat jalan, sebentar-sebentar liat layar hape. Alhasil, sang pelaku akan berjalan oleng dan merugikan pengendara di belakangnya. Kalo ada telepon penting, ada baiknya kamu berhenti dan menepi saja, lalu lakukanlah panggilan tersebut dalam kendaraan berhenti. Kalau ada SMS, BBM, atau pesan teks lainnya, justru lebih mudah lagi. Berhentilah supaya kegiatan mengetik kamu juga nggak terganggu. Hayo, siapa yang masih sering kayak gini tunjuk jari.


Ugal-ugalan


mengendarai motor dengan ugal ugalan

Ugal-ugalan secara sederhana dapat diartikan ngebut. Apa? Tadi jalan lambat nggak boleh, kok ngebut juga nggak boleh? Ugal-ugalan di sini bukan cuma ngebut ya gais. Ugal-ugalan dapat diartikan ngebut dan semaunya sendiri, belok kanan belok kiri, salip kanan salip kiri tanpa memperhatikan keselamatan pribadi. Kamu harus sadar kalo cara berkendara semacam itu juga adalah kebiasaan berkendara yang membahayakan orang lain. Hayo yang pada naik motor cowok, masih suka gini nggak?


Tidak melihat kanan-kiri sebelum berbelok


tidak tengok kanan kiri sebelum menyeberang

Ternyata eh ternyata, kebiasaan menengok ke kanan dan kiri nggak hanya perlu dilakukan oleh orang yang hendak menyeberang. Bahkan ketika kamu sedang berbelok, kamu juga harus lihat kanan kiri, terutama kalau kamu hendak berbelok dari jalan kecil menuju ke jalan yang lebih besar. Kalau kamu nggak tengok-tengok dulu, pengendara yang berada di kiri jalan di jalan besar tersebut bisa menabrak kamu lho. Biasakan menengok ke kanan kiri dulu ya sebelum berbelok, dan jangan lupa turunkan kecepatanmu.


Tidak menggunakan lampu sein/riting saat berbelok, menyalip dan menyeberang


tidak menyalakan lampu sein saat mau belok

Seharusnya, penggunaan lampu sein adalah hal paling mendasar yang harus dikuasai pengguna lalu lintas. Masih banyak yang lupa mengaktifkan lampu sein saat hendak berbelok ke kanan atau ke kiri. Lebih aneh lagi kalau kamu malah melambai-lambaikan tanganmu ke arah belokannya. Nggak cuma tangan kamu yang bisa tersambar kendaraan lain, kendaraan di belakangmu bisa saja nggak melihat gerakan tangan kamu itu. Yuk, budayakan lagi penggunaan lampu sein untuk berbelok.

Nah, bila kamu sedang berada di kiri badan jalan dan hendak berhenti ke bangunan yang berada di kanan jalan, kamu bakalan harus ke arah kanan badan jalan kan? Yak, aktivitas perpindahan arah kendaraan dari kiri badan jalan ke kanan badan jalan ini bisa dikategorikan sebagai kegiatan menyeberang juga lho. Ada baiknya kalau kamu hendak menyerong, kamu memberikan isyarat kepada kendaraan yang ada di belakangmu dengan lampu sein terlebih dahulu. Dan pastikan untuk nggak melakukannya terlalu mendadak. Dengan menghindari cara berkendara yang merugikan semacam itu, kendaraan yang berada di belakang kamu bisa menurunkan kecepatannya dan memberikan kamu kesempatan. Dan voila, kamu terhindar dari kecelakaan!


Membuang sampah/meludah di jalan


membuang sampah di jalan

Kalo ini, pengalaman pribadi penulis nih. Jadi waktu sedang asyik berkendara motor di sebuah jalan. Tahu-tahu ada cairan bening dan kental mendarat di muka. Usut punya usut, cairan itu adalah ludah dari pengendara mobil yang ada di depan. Yak, berhati-hatilah kalau kamu hendak meludah atau membuang sampah dari atas mobil, karena objek apapun yang kamu buang itu bisa jadi nggak langsung jatuh ke bawah melainkan terbawa angin hingga mengenai pengendara di belakangmu. Ubahlah kebiasaan ini demi Indonesia lebih bersih dan lebih sopan.

Nah, kawula muda, adakah di antara kamu yang punya kebiasaan berkendara yang membahayakan orang lain? Atau ada yang pernah jadi korban ludah terbang juga? Yuk share di sini...


Yang sering jalan di malam hari, baca artikel tips aman berkendara ini!
Blogger
Disqus
Pilih Sistem Komentar

Tidak ada komentar

Advertiser